Minggu, 08 November 2015
Malam Purnama
Sabtu, 07 November 2015
blibli
- Periode Lomba Blog 12 September – 12 November 2015
- Pengumuman Pemenang 18 November 2015
- Blog memiliki minimal 20 posting dan berusia minimal 3 bulan
- Peserta bebas menggunakan platform blog apapun (wordpress, blogspot, kompasiana, blogdetik, self domain, dll)
- Peserta wajib like /follow Fan page Facebook, Twitter, dan Google+ blibli.com
- Peserta diperbolehkan mendaftar Fantastic Zen, Fantastic Go, dan Fantastic NX dengan artikel dan postingan yang berbeda.
- Peserta wajib memuat banner blibli.com di bawah ini pada sidebar blognya masing-masing
<a href="https://www.blibli.com/page/blog-competition?utm_source=blog&utm_medium=banner&utm_campaign=fantastic-blog-competition" title="Blibli.com Fantastic Blog Competition"><img src="https://www.blibli.com/page/wp-content/uploads/blog-fantastic-336x280.jpg" width="336" height="280" alt="Blibli.com Fantastic Blog Competition"></a>
Ketentuan Pemenang
- Pemenang Fantastic Zen, Fantastic Go, dan Fantastic NX dinilai dari keaslian dan kemenarikan Artikel.
- Peserta lomba hanya berhak mendapatkan 1 hadiah (gadget).
- Seluruh pemenang akan diumumkan di website dan social media (FB & Twitter) blibli.com pada 18 November 2015.
- Hadiah gadget keren yang tersedia adalah
- 1 Unit Handphone Asus Zenfone 2 (RAM 4GB) untuk 1 Blogger Artikel Terbaik Fantastic Zen
- 1 Unit GoPro Hero 4 untuk 1 Blogger Artikel Terbaik Fantastic Go
- 1 Unit Kamera Mirrorles Samsung NX3000 untuk 1 Blogger Artikel Terbaik Fantastic NX
- 3 Peserta Share Terbanyak: voucher belanja blibli.com @Rp 300.000
- 100 Pendaftar Pertama: voucher belanja blibli.com @Rp 50.000
- Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.
Sabtu, 22 Agustus 2015
tentang kisah terindah
fauna
kisah cinta Cleopatra and Mark Antony
kisah cinta Cleopatra and Mark Antony
Siapa bilang Mesir adalah Negara yang tandus, kering dan tak sedap dipandang? Pandangan yang negatif mengenai Mesir itu telah sirna. Semua itu adalah berkat ratunya yang cantik. Ratu itu bernama Cleopatra. Cleopatra dipuja oleh setiap rakyatnya terutama kaum lelaki karena kecantikannya yang takkan mungkin tertandingi oleh siapapun.
Pada senja yang temaram di Pulau Cyprus di sebuah kapal perang yang mewah, sang ratu tersenyum penuh kemenangan walau dia sudah tahu bahwa tentara Antonius sudah bercerai berai kalah oleh armada angkatan laut Octavianus yang kuat dan berdisiplin tinggi. Dia masih saja tersenyum sambil memandangi Laut Tengah yang memisahkan Pulau Cyprus dan Pulau Kreta. Kilauan kebiruan laut itu membawa angan sang ratu itu pada kenangan yang indah.
Dulu berkat kecantikannya saja, Julius Caesar Sang Kaisar Romawi yang punya semboyan Vini, Vidi, Vici justru bertekuk lutut di bawah kakinya dan tidak meneruskan penyerangan ke negeri Mesir. Berkat kecantikannya pula Antonius memerangi Lepidus sahabat sejatinya. Dan berkat kecantikan itu, Antonius sekarang berada di ketiaknya seperti seorang bayi yang tak mau ditinggal oleh induk semangnya. Apalagi sekarang yang datang hanya Octavianus. Ya Octavianus, kemenakan dari Julius Caesar yang dulu pernah menjadi kekasihnya.
‘Lapor Sang Ratu, pasukan Octavianus sudah masuk ke Kota Raja Actium’, lapor sang prajuritnya.
Sang Ratu hanya diam saja sambil mengibaskan tangan yang menunjukkan bahwa dia tidak takut dan tak gentar. Ketenangannya inilah yang membuat para pengikutnya heran bukan main. Betapa tidak, Actium sudah hampir ditaklukkan oleh Octavianus.
‘Lapor Sang Ratu, pasukan Octavianus telah menghancurkan kita dan Paduka Antonius telah bunuh diri’, lapor seorang prajurit kemudian.
Sekali lagi Sang Ratu hanya diam, tak memberikan reaksi gentar ataupun takut. Dia tetap tenang bagai tenangnya Laut Tengah, bahkan tersenyum misterius yang susah dimengerti. Dia yakin dengan kekuatan cintanya, dia bisa mempermainkan siapa saja.
’Demi Yupiter Dewa langit, aku akan menaklukkan Octavianus. Bagiku laki-laki sama saja akan terkecoh dengan bujuk rayuku yang lebih mematikan daripada pasukan perang Aries Sang Dewa Perang. Aku Cleopatra wanita tercantik di Mesir yakin akan kemampuanku’, demikian bisik Cleopatra.
ooooooooooooooooo
Setelah mengalahkan Antonius, Octavianus segera menduduki Kota Raja. Mendengar bahwa Cleopatra berada di Pulau Cyprus, dengan menggunakan baju perang kebesarannya dan ribuan pasukan mereka pergi ke Pulau Cyprus.
Malam yang indah, bulan terang bundar, tersenyum manis, senyum yang misterius. Octavianus menaiki kapal perang mewah itu. Semua prajurit musuh takluk dan berlutut dan menjadi tawanan perang. Suasana yang indah itu bercampur dengan rasa hormat akan kebesaran Kaisar Agustus Octavianus.
’Masuklah ke dalam kamar hamba, Paduka Yang Mulia. Hamba Cleopatra memberikan hormat pada Paduka yang agung’, demikian Cleopatra dengan suaranya yang lembut merangsang memecah kesunyian.
’Demi Zeus Raja Para Dewa, tak seharusnya penguasa yang takluk tidak menyambut rajanya, malah bersembunyi di kamar. Sungguh Ratu yang tak punya etika. Keluarlah!’, kata Octavianus dengan tegas.
Maaf Yang Mulia. Sekali lagi maaf. Bukan maksud hamba merendahkan Yang Mulia. Hamba akan segera keluar’. Berbareng dengan itu, pintu kamar Sang Ratu yang temaram pun terbuka. Keluarlah wanita dengan paras yang cantik, diselingi dengan harum bunga mawar yang menusuk setiap orang.
Semua pasukan Octavianus memandang takjub pada Sang Ratu Cleopatra yang cantik bagaikan bidadari dan mungkin tak kalah cantik dengan Aprodite Dewi Kecantikan. Sejenak Octavianus terdiam.
’Oh inilah Cleopatra yang kecantikannya terkenal sampai ke negeriku, yang membuat Julius Caesar pamanku lupa daratan, dan sahabatku Antonius membunuh Lepidus’, membatin Octavianus.
Namun di sisi lain Cleopatra tak kalah terkejutnya. Octavianus yang dalam benaknya adalah lelaki biasanya, ternyata sangat tampan sekali. Jauh lebih tampan dari Julius Caesar maupun Antonius sebelumnya. Lama sekali dia takjub memandang trepana diam tak bergerak. Paras yang tampan, gagah, tegap dan tegar adalah sosok yang baru kali ini ditemuinya.
‘Demi Yupiter yang menguasai langit, lelaki ini sangat tampan dan gagah. Aku.. Aku.. terpesona dibuatnya. Aku bersumpah untuk dapat menaklukkannya. Aku ingin memilikinya. Ya, aku harus memiliki dia. Mungkinkah aku jatuh cinta?’, hati Cleopatra dag dig dug tak menentu.
‘Kamukah Cleopatra yang membujuk Antonius untuk membunuh Lepidus dan ingin mendirikan Kerajaan Yunani Baru di Alexandria?’, begitulah Octavianus berkata dengan suara yang sangat berwibawa.
Lagi-lagi Cleopatra hampir tak dapat menahan perasaannya. Hatinya telah jatuh oleh ketampanan Octavianus. Senyum licikpun menghias wajahnya.
’Hamba Yang Mulia. Karena itu hamba akan meminum racun ini Paduka. Untuk menebus kesalahan dan dosa-dosa hamba yang telah lalu.’
Demikian Cleopatra kemudian hendak meminum racun di cawan yang telah disiapkannya, sambil mengerling indah kepada Octavianus. ’Hmm.. Dia pasti akan menghentikan aku meminum racun ini..’, bisiknya dalam hati sambil menyingkap sedikit kain yang menutupi pahanya.
Peristiwa itu berlangsung cepat, cepat sekali dan Octavianus hanya diam dengan sorotan yang berwibawa sekali, tenang dan tak bereaksi. Prajurit Romawi yang melihatpun terpana dan dalam hati tak tega melihat kejadian itu.
‘Demi Aprodite yang maha cantik, kenapa kau tak mencegahku Octavianus? Apakah kau tak tertarik padaku? Kecantikanku? Indahnya tubuhku? Kau.. Kau.. Sungguh kejam..’. Dan Cleopatra pun tersungkur. Nyawanya terbang. Mati. Tanpa mendapatkan jawaban yang dinantinya dari Kaisar Agustus. Semua orang yang di situ pun heran dan bertanya-tanya. Tapi pertanyaan itu selalu tersimpan dalam hati.
’Itulah hukuman yang setimpal untuk Ratu yang terlalu mendewakan kecantikannya dan mengesampingkan etika kesusilaan’, demikian Octavianus pergi dan meninggalkan kapal perang mewah itu.
Tak seorang pun yang tahu apa yang ada dalam benak Sang Kaisar yang agung. Malam itu bulan purnama tersenyum indah berbeda dengan senyum Cleopatra yang kecut. Bulan itu tahu karena Octavianus sedang menunggu kelahiran putranya dari isteri yang dicintainya, yang semuanya itu cukup untuk mengalahkan rayuan Sang Ratu Cinta.
7 Cerita Cinta Paling Romantis Sepanjang Massa
Orpheus and Eurydice
Orpheus and Eurydice
Literature
- The Death of Eurydice episode which occurs in Book X of Metamorphoses by Ovid (8 AD)
- The poem "Orpheus and Eurydice" in "The Consolation of Philosophy" by Boethius (594 AD)
- Sir Orfeo, anonymous narrative poem (c. late thirteenth century)
- The Tale of Orpheus and Erudices his Quene, poem by Robert Henryson (c.1470)
- Sonnets to Orpheus, allusive sonnet sequence by poet Rainer Maria Rilke (1922)
- The Einstein Intersection a novel by Samuel R. Delany (1967)
- Gravity's Rainbow, novel by Thomas Pynchon, (1973)
- The Ground Beneath Her Feet, novel by Salman Rushdie, (1999)
- "Eurydice" a poem by Carol Anne Duffy in her collection of revisionist poems, The World's Wife. (1999)
- Veniss Underground, novel by Jeff Vandermeer, (2003)
- Enchanted Fire a romance novel by Roberta Gellis, (1996)
- Poetry and Fear a novel by Grace Andreacchi, (2008)
- "Hymn to Persephone" a poem by Craig Arnold in Made Flesh (2008)
Film and drama
- The Orphic Trilogy, series of films by Jean Cocteau (1930-1959)
- Eurydice (Anouilh play), play by Jean Anouilh (1941)
- Orpheus Descending, play by Tennessee Williams (1957)
- Black Orpheus, film by Marcel Camus (1959)
- An episode of The Storyteller: Greek Myths (1990)
- Orfeu, film by Cacá Diegues (1999)
- Metamorphoses, play by Mary Zimmerman (2002)
- Eurydice (Ruhl play), play by Sarah Ruhl (2003)
- Hadestown, folk opera by Anaïs Mitchell (2006)
- Orpheus and Eurydice: A Myth Underground, theatre production written by Molly Davies with music by James Johnston, Nick Cave and the Bad Seeds for the National Youth Theatre at the Old Vic Tunnels, directed by James Dacre (2011)
- Orpheus & Eurydice (musical), musical by Andrew Hanley and Melissa Nally (2011)
- Looper_(film), film by Rian Johnson (2012)
- You Ain't Seen Nothin' Yet, film by Alain Resnais (2012)
- Orpheus and Eurydice, play by Annie Fan and Melissa Wilkinson (2013)
- To Hell and Back, musical by Joel B. New (2013)
Music and ballet
- Euridice (opera), opera by Jacopo Peri and Giulio Caccini with librettist Ottavio Rinuccini (1600)
- L'Orfeo, first opera composed by Monteverdi (1607)
- Orfeo ed Euridice, opera by Christoph Willibald Gluck (1762)
- Orpheus in the Underworld, operetta by Jacques Offenbach (1858)
- Orpheus und Eurydike, opera by Ernst Krenek (1926)
- Orpheus (ballet), ballet made by choreographer George Balanchine to music by Stravinsky (1948)
- Orpheus and Eurydice (rock opera), rock opera album by Alexander Zhurbin (1975)
- The Mask of Orpheus, opera by composer Harrison Birtwistle and librettist Peter Zinovieff (1986)
- Metamorpheus, orchestral album by former Genesis guitarist Steve Hackett (2005)
- Eurydice song by Sleepthief featuring Jody Quine (2006)
- Hadestown, album of songs from the folk opera of the same name by Anaïs Mitchell (2010)
- From the Underworld, song by the British band The Herd, written by Ken Howard and Alan Blaikley (1967)
- Orpheus X, rock opera by Rinde Eckert (2007)
- Abattoir Blues/The Lyre of Orpheus, an album by Nick Cave and The Bad Seeds (2004)
- Don't Look Back, a song by She & Him, written by Zooey Deschanel (2008)
- The cover of the album Reflektor by Arcade Fire is a picture of a sculpture of this.
Visual arts
Minggu, 22 Maret 2015
RATU YANG TAK PERNAH KEHILANGAN TAHTA
RATU YANG TAK PERNAH KEHILANGAN
TAHTA
Kisah tentang Cleopatra tak pernah
kehilangan pesona, meskipun ribuan tahun
telah lewat semenjak ia hidup di dunia.
Misteri tentang dirinya selalu menarik untuk
ditelisik, dan kisah-kisah cintanya tak
pernah basi untuk diungkap kembali. Saya
sudah dua kali menulis tentang Cleo, yaitu
Cleopatra, Ratu Cinta Yang (Tak) Jelita
dan Istana Cleopatra Telah Ditemukan ,
namun tetap saja tergelitik untuk menulis
kembali ketika menemukan kisah baru
tentang ratu Mesir yang luar biasa ini.
Wajah Cleopatra diketahui dari koin dan
patung yang ditemukan. Sejarahwan Romawi
menceritakan bahwa Cleopatra adalah wanita
yang buruk rupa, tetapi karena pada masa
itu Romawi adalah musuh Cleo, maka
penggambaran yang menjelek-jelekkan Cleo
mungkin agak hiperbolis. Adapun ukiran-
ukiran Mesir memperlihatkan sosok Cleo
yang lembut dan bermata indah. Seperti
apapun wajah Cleo yang sesungguhnya, ia
adalah seorang wanita yang sangat
menawan, cerdas luar biasa, dan memiliki
kharisma kuat. Cleopatra juga diceritakan
menguasai sembilan bahasa.
Sosok Cleopatra dalam patung Romawi (kiri),
ukiran Mesir yang menggambarkan wajahnya
(tengah) dan patung Cleopatra di Mesir (kanan)
Cleopatra sangat cerdas dan memiliki
kepribadian kuat. Ia adalah keturunan
Ptolemy yang berdarah Yunani, dan berasal
dari Macedonia. Ia berhasil bertahan dalam
keluarga, dimana kakak beradik siap saling
membunuh untuk meraih kekuasaan.
Cleopatra adalah nama Macedonianya,
sedangkan nama takhta Mesirnya adalah
Netjeret Mer-it-es yang berarti ‘dewi
kesayangan ayahnya’.
Cleopatra dinobatkan menjadi ratu pada usia
18 tahun. Ia menikahi adiknya yang baru
berusia 12 tahun, yang kemudian menjadi
raja. Praktek incest (menikahi saudara
kandung) merupakan kebiasaan pada masa
itu dalam budaya Mesir, karena sebagai
Pharaoh mereka dianggap keturunan dewa,
dan hanya sesama dewa yang boleh menikah.
Sewaktu naik takhta, Cleo menerima simbol
pharaoh, yaitu tongkat keemasan, cemeti,
dan tongkat kerajaan. Ia mengenakan jubah
linen dan pakaian kulit resmi. Pita emas
yang disebut uraeus melingkar di kepalanya,
memperlihatkan ular kobra – ular penjaga
bangsa Mesir.
Ukiran yang menggambarkan penobatan
Cleopatra menjadi Ratu Mesir
Untuk mengukuhkan posisinya di mata
rakyat Mesir, Cleo menyebut dirinya sebagai
putri dewa paling berkuasa, yaitu Dewa
Matahari atau Amun Ra. Ia sendiri memiliki
dewi pelindung pribadi, yaitu Isis. Orang
Mesir melihat Dewi Isis sebagai dewi baik
yang mencintai semua makhluk. Para
pharaoh menganggapnya ibu sejati mereka.
Pada upacara-upacara ritual, Cleopatra
seringkali memerankan dirinya sendiri
sebagai Dewi Isis, pelindung seluruh rakyat
Mesir.
Isis, dewi pelindung Cleopatra (kiri) dan kuil
untuk para dewa (kanan)
Istana Cleopatra terdapat di Alexandria,
sebuah kota pelabuhan yang sibuk di Laut
Tengah. Untuk memberi arah pada para
pelaut yang akan berlabuh, Ptolemy II
(pharaoh pendahulu Cleopatra) membangun
mercusuar Pharos pada abad ke 3 SM.
Mercusuar ini tingginya lebih dari 100 meter,
dikelilingi taman, dan pada puncaknya
terdapat patung Dewa Zeus yang berputar di
atas api suar yang menyala.
Alexandria adalah kota yang sangat indah.
Jalan besar utama, disebut Canopic,
membentang dari timur ke barat selebar 30
meter, dengan pohon-pohon palem berderet
di kanan kirinya. Di sebelah utara berdiri
istana dan Museion, tempat para seniman
dan pelajar berkumpul. Di bawahnya
terdapat makam Alexander Agung, pendiri
kota Alexandria, dan makam semua keluarga
Ptolemy. Di bagian selatan berdiri kuil-kuil
yang sangat indah. Alexandria juga memiliki
Perpustakaan Bibliotheca Alexandrina yang
sangat besar, dengan lebih dari 100.000
gulungan lontar, salinan hampir seluruh
buku di dunia pada masa itu.
Perpustakaan Alexandria zaman dulu. Kini
sudah dibangun menjadi perpustakaan modern
dan merupakan salah satu perpustakaan
terlengkap di dunia.
Istana Cleopatra menghadap ke pelabuhan
Alexandria. Bangunan putih dengan pilar-
pilar tinggi yang berderet, dikelilingi taman
yang indah dan semerbak wangi. Pada siang
hari yang panas, Cleo suka berjalan-jalan di
sepanjang jalan setapak yang dinaungi
bayangan pohon, dan semilir oleh angin
yang berhembus. Ia betah berlama-lama
duduk di halaman kuil dengan dikelilingi
burung-burung meraknya yang indah, air
mancur yang eksotis, dan kolam dengan
bunga teratai biru dan putih.
Cleo juga memiliki kebun binatang dengan
koleksi hewan-hewan langka seperti singa,
macan, leopard, gajah, dan beruang. Koleksi
tersebut adalah hadiah dari raja-raja kaya
Afrika dan dari kerajaan-kerajaan di Timur.
Binatang-binatang tersebut dipelihara di
sekeliling taman istana, diberi rantai emas
dan didandani dengan permata serta pakaian
indah.
Cleopatra bersantai di taman istana bersama
dayang-dayangnya
Seperti wanita modern, Cleo pun suka tampil
cantik sepanjang waktu. Ia menggunakan
beragam tata rias dan wig (rambut palsu).
Kosmetik Cleo terbuat dari tumbuh-
tumbuhan dan mineral, seperti bijih
tembaga dan bijih timah yang dicampur air.
Mireal abu-abu yang disebut Galena digerus
untuk menghitamkan mata, sementara oksida
besi menjadikan warna kuning kecoklatan
pada bibir dan pipi. Untuk parfumnya, Cleo
menggunakan minyak kayu cedar atau kayu
manis, madu, dan dupa yang beraroma
manis. Cleo juga suka menikmati mandi
rempah, mandi lumpur dan mandi susu. Dia
sering di massage oleh dayang-dayangnya,
kemudian kuku jari tangan dan kakinya
dihias dengan pewarna henna.
Cleopatra merawat kecantikannya dengan
dibantu para dayang-dayang
Pada masa itu, kekaisaran Romawi sangat
berambisi untuk menguasai Mesir, negeri
yang kaya dan subur. Cleopatra, sang ratu
Mesir, berupaya dengan segala cara untuk
melindungi Mesir dari penguasaan Romawi.
Karena tahu tentara Mesir tidak akan mampu
melawan tentara Romawi, maka Cleo
mendekati jenderal pemimpin Romawi, Julius
Caesar. Caesar terpikat dan jatuh cinta
setengah mati kepada Cleo. Ia menikahi Cleo,
meskipun sesungguhnya ia sudah punya
isteri di Romawi bernama Calpurnia. Karena
cinta dan kekagumannya kepada Cleo,
Caesar membiarkan Cleo tetap menjadi ratu
di negerinya sendiri.
Setelah terbunuhnya Caesar oleh Senat
Romawi, Cleo merasa harus mencari
pelindung lain agar ia bisa tetap menjadi
ratu di Mesir. Pilihannya jatuh pada Mark
Antony, teman dan letnan Julius Caesar.
Antony adalah kapten pasukan kavaleri.
Dialah yang mengontrol seluruh wilayah
Mediterania.
Ketika tahu Antony akan datang
menemuinya, Cleo mempersiapkan
penyambutan yang istimewa, yang tidak
akan pernah dilupakan oleh Antony. Kapal
kerajaan dilapisi emas, sehingga akan
berkilauan bila terkena sinar matahari. Layar
berwarna ungu terbuat dari sutera dan telah
direndam dalam wangi-wangian sehingga
angin menghembuskan aroma wangi
sepanjang aliran sungai. Dayung berkilau
perak menggerakkan kapal, sementara para
pendayung bergerak seirama suara flute.
Cleo sendiri duduk di atas takhta dengan
penutup tirai berkibar-kibar bagaikan awan
emas. Beberapa anak lelaki yang berdandan
bagai Cupid, Sang Dewa Asmara,
mengipasinya dengan bulu-bulu burung
merak. Dayang-dayang duduk di sekitarnya,
berperan sebagai peri yang disebut Grace
dan Neried, menaburkan kelopak mawar dan
siap menawarkan kembang gula di jemari
mereka yang lentik.
Cleopatra dalam kapal mewahnya menyambut
kedatangan Mark Antony
Sebagaimana Julius Caesar, Mark Antony pun
bertekuk lutut di hadapan Cleopatra. Ia
menjadi kekasih Ratu Mesir itu, dan lebih
suka tinggal di istana Cleo daripada
mengurusi pasukannya dan berperang
menaklukkan jajahan baru. Pewaris Caesar,
Octavianus, sangat marah, dan bersama
tentara Romawi berniat menyerang Cleopatra
dan Antony di Mesir. Antony kalah dalam
peperangan di Actium, dan akhirnya
memutuskan untuk bunuh diri.
Setelah kematian Antony, Cleo merasa tidak
akan mampu mempertahankan Mesir dari
gempuran Octavianus. Ia tidak sanggup
melihat negeri yang dicintainya bakal
dihancurkan Romawi. Ia juga tidak sudi
dijadikan tawanan oleh Octavianus dan
diarak dalam kehinaan di hadapan rakyatnya
sendiri. Maka ketika pasukan Romawi tiba di
Mesir, Cleo mengakhiri hidupnya dengan
membiarkan ular Asp yang sangat beracun
menggigit tubuhnya.
Cleopatra mempersiapkan kematiannya dengan
anggun dan penuh martabat
Cleopatra meninggal dengan mahkota masih
berada di atas kepalanya. Ia tak pernah
kehilangan takhtanya. Ia lebih suka mati
daripada jatuh ke tangan lelaki yang akan
menghina dan merenggut keratuan dari
dirinya.
Cleopatra, wanita yang berani, cerdas, dan
keras hati. Patutlah jika legenda tentang
dirinya tak lekang sepanjang masa.